Bolamakanbola.com – Antonio Rudiger semakin dekat menuju pintu keluar Chelsea. Rudiger memasuki bulan-bulan akhir dalam masa kontraknya dan hingga kini belum teken kontrak baru.
Negosiasi antara pihak The Blues dan pihak Rudiger sudah berlangsung sejak berbulan-bulan lalu. Namun, kabarnya kedua pihak tidak juga mencapai kesepakatan karena tuntutan Rudiger.
Bek Jerman itu menuntut kenaikan gaji fantastis dalam durasi kontrak panjang. Chelsea keberatan dengan tuntutan tersebut dan terus mencoba mencari jalan tengah.
Masalahnya, Chelsea mulai kehabisan waktu dan Rudiger punya pilihan lain, seperti Real Madrid dan PSG.
Sejauh ini, Rudiger tidak banyak bicara soal masa depannya. Dia menegaskan bahagia di Chelsea, tetapi menyerahkan keputusan kepada pihak klub.
Mengutip Sky Sports, sebulan terakhir tidak ada diskusi apa pun terkait masa depan Rudiger. Chelsea belum mengambil keputusan dan belum menyiapkan kontrak dengan nominal yang lebih besar.
Jadi, keputusan Rudiger terkait masa depannya bakal dipengaruhi oleh proyek di atas lapangan. Dia bisa memilih bertahan di Chelsea dengan gaji yang sama atau lebih kecil, bisa juga hengkang ke PSG atau Real Madrid.
Lebih lanjut, paling tidak ada dua alasan yang bisa memengaruhi keputusan Rudiger. Kemungkinan besar Rudiger baru akan mengambil keputusan di akhir musim nanti karena dua alasan tersebut.
Alasan pertama, dia menaruh respek tinggi terhadap Chelsea dan fans The Blues. Dia tidak mau masalah terkait kontrak baru justru mengganggu perjuangan Chelsea di kompetisi sisa musim ini.
Alasan kedua, Rudiger sedang mempertimbangkan setiap opsi yang dia punya. Dia bisa menerima tawaran terakhir Chelsea, bisa juga memilih hengkang ke klub lain.
Sejauh ini, ada dua klub top yang terus dihubungkan dengan Rudiger: Real Madrid dan PSG. Keduanya punya tawaran yang tidak kalah baik dari Chelsea.
Madrid ingin menjadikan Rudiger sebagai ikon pertahanan baru. Dia akan dipercaya sebagai pemain inti. PSG, di sisi lain, sudah cukup lama melirik Rudiger dan menunjukkan ketertarikannya.
Keputusan sepenuhnya ada di tangan Rudiger.