Surabaya – Detik-detik Proklamasi hari ini (17/8/2021), bukan hanya mengenang jasa Pahlawan, tetapi juga menandai berkabungnya persepakbolaan Nasional. Dua dedengkot sepakbola Indonesia, H. Andi Darussalam Tabusalla dan H. Moh. Barmen meninggal dunia tepat pada saat peringatan 17 Agustus.
Kedua-duanya merupakan motivator hebat sekaligus pernah meraih prestasi luar biasa di persepakbolaan Nasional. Baik Andi Darussalam maupun Moh. Barmen merupakan tokoh legenda sepakbola yang sudah diakui di kalangan bola. Baik yang menyangkut gaya “pesilat” (suka memberi), maupun gaya oratornya. Banyak pemain maupun pelatih yang moncer menjadi pemain handal dari tangan beliau..
Andi Darussalam yang biasa dipanggil ADS ini tergolong orang yang humanis. Cukup dekat dengan siapa saja, terutama pelaku sepakbola di Tanah Air. Baik itu pemain, pelatih, pengurus klub hingga para pejabat tinggi. Maklum, ADS juga pernah menjadi pemilik Klub Galatama Makassar Utama, pengurus Liga Utama, buhkan Manajer Tim Nasional PSSI. ADS meninggal di Kota Makassar, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Wahidin
Sementara Moh. Barmen merupakan tokoh sepakbola yang juga motivator hebat dan handal. Terutama ketika mendapat kepercayaan di Persebaya Surabaya dan klub legendaris Assyabaab Surabaya. Banyak sekali gagasan atau pernyataan Moh Barmen yang membuat pemain gerr… sekaligus bersemangat. Terutama goyanan parikannya yang melegenda, “Tali duk tali layangan, awak sithuk ilang-ilangan”.
Karena itu, tak heran jika ratusan pelayat kemarin turut mengantarkan almarhum Moh. Barmen ke peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Pegirian, dari rumah duka Jl KH Mas Mansyur 120 Surabaya.
Sejumlah tokoh sepakbola Surabaya dan wartawan turut mengantar jenazah Bang Moh, panggilan akrabnya. Termasuk di antaranya Jacksen F Tiago, pelatih Persipura Jayapura asal Brazil. Jacksen merasa terpukul dengan kepergian tokoh sepakbola yang lahir tepat pada 21 Juli 1935 itu.
Kedekatan Jacksen dengan Bang Moh boleh dibilang antar guru dan murid. Meski kini Jacksen sudah menjadi pelatih profesional dengan level pelatih internasional kelas dunia, tapi Jacksen masih meminta petuah sosok Bang Moh yang dianggap sebagai guru spiritualnya.
Jacksen mengatakan banyak sekali cerita dan kenangan yang tidak bisa terlupakan bersama Bang Moh. Selain orangnya baik hati, juga dermawan ilmu dan harta kepada siapapun tak terkecuali kepada dirinya. Ilmu yang diberikan kepada dirinya akan dikenang sepanjang masa.
“Pak Barmen itu, orangnya luar biasa. Jarang saya menemukan sosok seperti beliau. Pokoknya ilmunya di sepakbola ini komplet. Sepakbola Indonesia merasa kehilangan,” tegas Jacksen.
Selamat Jalan Bang Andi dan Bang Moh. Semoga mendapat tempat yang layak seperti prestasi yang pernah diraih. Orang baik, pasti ada jalannya… (Jam)