25/09/2022

Bolamakanbola – Partai panas akan tersaji di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022. Arema menjamu musuh abadinya, Persebaya Surabaya, dalam lanjutan Kompetisi Liga 1 Musim 2022/2023.

Memang, ini menjadi pertemuan perdana bagi kedua kesebelasan di musim 2022/2023. Tapi, sebelumnya, Arema dan Persebaya sudah sering bertemu. Tapi ada beberapa pertandingan derby Jatim yang masuk akan selalu dikenang. Bahkan salah satunya pernah membuat Stadion Tambaksari atau yang mempunyai nama asli Stadion Gelora 10 November tersebut terbakat.

Beberapa pertandingan yang layak selalu diingat itu antara lain.

angle II
Bolamakanbola – Pertandingan melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, melawan Arema mempunyai arti penting bagi Persebaya. Bukan soal adu gengsi saja tapi juga siapa yang akan menjadi pelatih bagi Bajol Ijo, julukan Persebaya, tersebut.

Liga 1 Indonesia: Aji Santoso Puas Penampilan Anak Asuhnya ...

1. Aji Santoso
Posisinya sekarang adalah pelatih Persebaya. Tempat yang sudah tiga musim ditempati. Hanya kekalahan dari RANS Nusantara FC di Stadion Gelora Delta Sidoarjo 15 September 2022 itu membuat jabatannya sebagai pelatih kepala goyah. Bahkan
Pertimbangannya, penampilan Persebaya hingga pekan ke-10 masih mengecewakan. Apalagi kekalahan melawan RANS Nusanstara merupakan kekalahan ketiga secara beruntun. Kekalahan yang membuat suporter Persebaya marah dengan melakukan fandalisme merusak Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Bahkan kekalahan itu juga membuat suporter Persebaya mendatangi markas besar manajemen Persebaya di sebuah mall di Kota Surabaya. Imbasnya lagi, Presiden Persebaya Azrul Ananda mengundurkan diri.
Sebenarnya Aji sangat cocok menjadi pelatih Persebaya. Apalagi, dia mempunyai ikatan sejarah dan batin yang kuat dengan tim asal Kota Pahlawan tersebut. Bagaimana tidak, dia merupakan kapten saat Persebaya menjadi juara Liga Indonesia musim 1996/1997. Penampilannya yang memukau membuat Aji tak tergantikan di posisinya.
Dalam tiga musim terakhir, polesan arek Kepanjen, Kabupaten Malang, ini termasuk sukses. Di musim pertama, Aji membawa Persebaya ke posisi runner-up sebelum Covid-19 datang. Pada musim 2021/2022, dengan materi pemain muda, Persebaya diantarkannya ke peringkat kelima. Hanya, hampir separo anak asuhnya masuk ke Tim Nasional , baik Senior maupun kelompok umur. Sementara, musim ini tantangan bagi Aji cukup berat karena dia ditinggal pemain-pemain pilarnya , baik lokal maupun asing. Jumlahnya pun cukup mengerikan, 17 pemain.
Peluang Menjadi Pelatih Persebaya: 90 Persen

Baca Juga:  Pecat Pemainnya, Persita Sebut Indisipliner Bisa Merugikan Tim Juga Karier Si Pemain

Jacksen F Tiago Mundur dari Persipura dan Dikabarkan Merapat ...

2. Jacksen F. Tiago.
Sebagaimana halnya dengan Aji Santoso, Jacksen juga pernah membawa Persebaya Surabaya menjadi juara Liga Indonesia saat masih aktif sebagai pemain. Bahkan, saat itu, musim 1996/1997, lelaki asal Brasil tersebut juga terpilih menjadi pencetak gol terbanyak.
Jacksen juga memulai karir kepelatihannya di Kota Surabaya. Pensiun 2002, dia langsung ditunjuk oleh tokoh bola M. Barmen untuk menangani Assyabaab. Hebatnya, Assyabaab langsung dibawanya menjadi juara kompetisi internal Persebaya. Sukses yang membuatnya laris manis sebagai pelatih.
Persebaya kemudian merekrutnya untuk menggantikan posisi Muhammad ”Mamak”Zein Alhadad di Divisi I musim 2003. Ditangan Jacksen, Persebaya kembali naik ke Divisi Utama, yang ketika itu menjadi kompetisi level tertinggi. Persebaya langsung kembali dibawanya juara. Sayang, pada 2005, Jacksen memilih pindah dan mulai menangani beberapa klub. Hanya di antara semua, Persipura Jayapura yang diantarkan menjadi juara Liga Indonesia.
Hanya, setelah dari Persipura, kegagalan lebih banyak mengiringi perjalanan karir Jacksen. Dia gagal di Barito Putera Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kembali ke Persipura, dan terakhir di Persis Solo. Jika Aji mundur atau mengundurkan diri, Jacksen punya kans melakukan de ja vu.
Peluang Menjadi Pelatih Persebaya: 50 Persen

Baca Juga:  Komposisi Komite PSSI 2023-2027 - Tidak Ada Nama Zainudin Amali

Rekor Mengilap Dejan Antonic Bisa Bangkitkan PSS Sleman

3. Dejan Antonic
Sama halnya dengan Aji Santoso dan Jacksen F. Tiago, Dejan Antonic pernah menjadi pemain Persebaya Surabaya. Bahkan, lelaki asal Eropa Timur ini dua kali yakni 1996 dan 2003. Di 1996, Dejan gagal bersinar tapi 2003 sukses menjadi roh permainan saat Persebaya kembali ke Divisi Utama 2003.
Sebagai pelatih, pria kelahiran 22 Januari 1969 ini kenyang menangani berbagai klub. Dejan Antonic malah pernah menjadi pelatih Tim Nasional Hongkong 2007-2009. Di Indonesia, beberapa klub sudah pernah dilatih. Sayang, banyak di antara dari klub itu gagal dan Dejan Antonic diberhentikan atau mundur.
Terakhir, Dejan juga gagal di Barito Putera Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tak menutup kemungkinan, dia kembali ke Persebaya dengan status sebagai pelatih.
Peluang Menjadi Pelatih Persebaya: 30 Persen

Baca Juga:  Kaesang Pangarep Coba Rayu Taisei Marukawa Yang Cabut Dari Persebaya

4 Kandidat Pengganti Robert Alberts di Persib Bandung, 3 Nama Sang Mantan Warnai Persaingan Pelatih Pengganti - Jurnal Palopo

4. Rene Albert
Sosok yang satu ini belum pernah menjadi pemain di Persebaya Surabaya. Tapi kualitas dan kemampuan lelaki asal Belanda ini sudah tidak perlu diragukan. Albert pernah membawa Arema juara Liga 1. Hanya, setelah itu, dia belum lagi mengukirkan namanya menjadi sosok yang membawa tim yang berbeda juara.
Di tangan Albert, Persib Bandung kembali menjelma menjadi tim yang disegani. Namun kebersamaannya dengan Maung Bandung, julukan Persib, harus berakhir di musim 2022/2023 yang tengah berjalan. Hasil yang buruk di beberapa pertandingan awal membuat Albert memilih mundur dan sampai sekarang masih posisi menganggut. Hanya namanya sempat dikait-kaitkan dengan salah satu klub yang tengah goyang prestasinya.

Peluang Menjadi Pelatih Persebaya: 30 Persen