30/12/2022

Bolamakanbola.com – Isu ‘kudeta’ muncul di tubuh PSSI. Terkait itu, muncul pula usulan mencopot Sekjen PSSI Yunus Nusi yang disebut-sebut melakukan manuver tersebut.

Kabar ini beredar saat laga Timnas Indonesia melawan Brunei, pada Senin (26/12/2022), yang bermain di Kuala Lumpur, Malaysia. Di tempat lainnya, Yunus Nusi dan anggota eksekutif PSSI mengadakan pertemuan dengan voters.

Menurut Founder Football Institute Budi Setiawan, apa yang dilakukan Yunus Nusi dan Exco itu bukan lagi bisa disebut sebagai manuver. Tetapi juga merupakan upaya ‘kudeta’.

“Menurut kami ini ironis , Pak Iwan Bule (Ketum PSSI, Mochamad Iriawan) ini kan sebetulnya, awalnya kan sudah legowo untuk KLB (mundur dari ketua umum). Tapi, kemudian ada desakan dari pihak-pihak internal yang mendorongnya untuk maju lagi di KLB Februari 2023,” kata Budi Setiawan dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022)

Baca Juga:  Ramadhan Sale! Resmi, Arema FC Lepas Sepuluh Pemainnya

“Ada pihak internal PSSI yang mengompori Iwan Bule maju lagi, agar mereka dapat legitimasi moral untuk duduk lagi di komite eksekutif. Jadi sebetulnya lebih kepada kepentingan dirinya sendiri. Mau siapapun nanti ketua umumnya, yang penting dapat tempat duduk di exco malah kalau bisa naik jabatan”, ujarnya menambahkan.

Dengan adanya indikasi “kudeta’ dari Sekjen PSSI dan oknum maka sudah seharusnya Iwan Bule mengambil tindakan. Untuk itu, Budi mengusulkan untuk melakukan pencopotan terhadap jabatan Yunus Nusi sebagai Sekjen PSSI.

“Upaya Coup d’état (kudeta) yang dilakukan sekjen ya sebaiknya langsung diberhentikan saja. Karena itu kan (pemecatan sekjen) sepenuhnya kewenangan ketua umum, anggota Exco hanya mengaminkan saja,” tuturnya.

Baca Juga:  Manajer Persebaya Kode Brylian Aldama Bakal Reuni Dengan Persebaya Surabaya

Dan, orang-orang yang berencana ‘kudeta’ ini harus menjadi perhatian siapapun yang akan mencalonkan diri sebagai ketum PSSI ke depannya. Budi menyebut harus ada hukuman moral dan catatan kritis bagi pelaku kudeta, jangan sampai mereka terpilih lagi.

Budi pun menyebut figur-figur yang pernah mengisi sekjen PSSI yang dianggapnya memang kredibel untuk posisi itu seperti Nugraha Besoes, Joko Driyono hingga Ratu Tisha.

“Jika dibandingkan nama-nama tersebut dengan sekjen PSSI saat ini (Yunus Nusi), tentu bagaikan bumi dan langit, tidak apple to apple. Bicara kualitas sepertinya sudah cukup alasan untuk mengganti Yunus Nusi sebagai sekjen PSSI,” tuturnya.

Baca Juga:  In Memoriam H. Moh Barmen (1)

Kemudian, siapa yang pantas menggantikan Yunus Nusi jika benar-benar dipecat dari jabatannya sebagai sekjen oleh Iwan Bule? Kata Budi, tentu harus orang yang benar-benar paham dengan sepakbola Indonesia.

Tak segan ia menyebut Tommy Welly yang pantas menggantikan Yunus Nusi. Kata Budi, pria yang akrab disapa bung Towel itu, selain populer juga sangat paham sepakbola baik teknis dan organisasi.

“Menurut saya figur yang layak untuk menjadi Sekjen PSSI dalam era transisi menuju KLB ini adalah Tommy Welly (Bung Towel). PSSI butuh figur kuat untuk melegitimasi upaya transformasi yang mereka gadang-gadang. Jika Yunus diganti dengan Towel ini adalah kado tahun baru dari Iwan Bule untuk suporter sepakbola Indonesia,” Budi Setiawan mengakhiri pernyataan.