25/05/2022

Bolamakanbola.com – Presiden Barcelona, Joan Laporta lagi-lagi menyuarakan protes ke La Liga. Dia mengaku sulit mengatasi masalah krisis ekonomi Barcelona karena aturan La Liga yang terlalu ketat, Barca jadi sulit bermanuver.

Krisis ekonomi Barca memang bukan salah Laporta. Faktanya, dia justru dipercaya kembali ke klub untuk mengatasi masalah tersebut yang ditinggalkan era kepresidenan Josep Maria Bartomeu.

Masalahnya, Laporta juga tidak bisa berbuat banyak karena ketatnya aturan La Liga. Di Spanyol, klub harus memenuhi berbagai aturan seperti salary cap dan transfer pemain.

Akibatnya, musim 2021/22 Barca menyiasati aturan tersebut dengan membeli pemain-pemain gratis dan melakukan pemotongan gaji. Namun, Barca tidak bisa terus melakukannya.

Baca Juga:  Respect!! Leo Messi Dukung Benzema Raih Ballon d'Or 2022

Kondisi finansial Barca masih buruk, belum cukup surplus. Karena itu, diduga musim panas ini Barca juga harus menerapkan strategi yang sama, yaitu mengincar pemain gratisan dengan gaji rendah.

Masalahnya, kondisi itu membuat Barca tidak bisa bersaing dalam pemburuan pemain-pemain top. Inilah yang membuat Laporta mengeluhkan ketatnya aturan La Liga.

“Kami akan melakukan apa yang kami bisa, situasinya sulit. Beginilah posisi kami. Kami tidak mendapatkan dukungan atau bantuan dari La Liga,” ujar Laporta di Marca.

Laporta percaya bahwa Barca tidak punya ruang untuk bermanuver di bursa transfer karena ketatnya aturan La Liga. Barca tidak bisa bersaing dengan klub-klub Premier League, apalagi bersaing dengan klub kaya seperti PSG.

Baca Juga:  Barcelona Bisa Datangkan Lewandowski, Tapi Bayern Munchen Inginkan Wonderkid Ini

“Aturan [financial] fair-play di sini terlalu mengikat, terlalu menuntut jika dibandingkan dengan negara lain. Ini adalah kekurangan yang harus diatasi,” sambung Laporta.

Kendati demikian, komentar Laporta ini sulit didengar oleh pihak La Liga. Faktanya, banyak klub Spanyol lain yang bisa mengejar pemain top di bursa transfer tanpa kendala berarti.

Artinya, masalah Laporta ada di utang Barca yang begitu besar. Bukan salahnya, tapi kini dia yang harus membereskannya.