“Dari info yang diperoleh bahwa dalam tes wasit Liga 1 yang dilaksanakan oleh pssi ada 25 wasit senior yang tidak lolos tes,” ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.
1. Mencerminkan kualitas wasit Liga 1
Budi berujar, dari hasil tes yang dilakukan JFA ini, tampak kualitas dari wasit Indonesia. Dia pun berani mengatakan, wasit Liga 1 memang tidak memiliki kualitas yang layak.
“Dari hasil ini (tes wasit) bahwa terlihat kualitas wasit Liga 1 memang sebagian besar tidak layak. Begitu ujiannya dibuat ketat, selektif dan profesional banyak sekali yang gugur,” ujar Budi.
2. Performa wasit Liga 1 musim lalu memang minor
Budi berkata, secara data dan statistik penampilan para wasit Liga 1 memang minor, terutama musim lalu. Dia pun mengapresiasi langkah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir meningkatkan kualitas wasit melalui berbagai instrumen.
“Wasit sudah diberikan BPJS, lalu ada instruktur dari JFA menjamin penugasan yang berbasis profesional dan kompetensi. Selanjutnya penugasan, evaluasi, reward, dan punishment,” ujar Budi.
3. PSSI harus melakukan pembenahan
Budi juga berkata, nama-nama wasit yang tidak lolos ini harus segera diekspos PSSI. Tidak hanya diekspos, harus ada tindak lanjut dari PSSI untuk memperbaiki kualitas wasit Liga 1 ini.
“Nama-nama wasit harus segera diekspos oleh PSSI, siapa saja wasit yang lulus dan siapa yang tidak lulus. Apakah akan ada tes perbaikan atau sudah final?” kata Budi.
PSSI memang sedang bergerak membenahi kualitas wasit. Selain mendatangkan instruktur dari JFA, federasi juga rencananya akan menerapkan VAR di Liga 1 2023/24. Hal itu semata untuk meningkatkan kualitas tenaga pengadil di Liga Indonesia.