01/04/2022

Bolamakanbola.com – Karier pelatih Persipura Jayapura, Alfredo Vera, dipenuhi dengan lika-liku. Ia gagal membantu tim asuhannya untuk bertahan dan terdegrasi dari ajang BRI Liga 1 2021/22.

Jauh sebelumnya, arsitek tim asal Argentina ini sebenarnya cukup bergelimang prestasi. Alfredo Vera datang ke Persipura di pertengahan musim 2016 menggantikan Jafri Sastra. Persipura saat itu hanya menghuni peringkat ketujuh.

Alfredo Vera secara perlahan mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih yang bisa diperhitungkan di Indonesia. Hasilnya di luar dugaan karena mampu mempersembahkan trofi juara ISC A 2016 untuk Persipura.

Di puncak klasemen, Persipura berhasil mengemas 68 poin hasil 20 menang, 8 seri, dan 6 kalah. Mereka finish di atas Arema Cronus dan Madura United yang selama beberapa pekan meramaikan persaingan juara.

Sayangnya, musim tersebut tidak dihitung sebagai prestasi mayor. Sebab, ISC A 2016 adalah kompetisi tidak resmi setelah PSSI mendapat sanksi dari FIFA. ISC A 2016 tersebut juga tak masuk hitungan kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

Kendati demikian, trofi itu cukup berarti buat Persipura dalam melanjutkan keperkasaan di kompetisi nasional. Sebelumnya, mereka pernah meriah juara Divisi Utama 2005, dan tiga trofi ISL, yakni musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013.

Alfredo Vera masih menangani Persipura sampai awal musim 2017 yang tampil di Piala Presiden 2017. Hasil mengecewakan karena langkah mereka terhenti di Grup A bersaing dengan Mitra Kukar, Gresik United, dan PSS Sleman.

Setelah itu, pemilik nama lengkap karier Angel Alfredo Vera itu tidak berlanjut bersama Persipura. Sempat muncul friksi yang menyebutkan bahwa sang pelatih tidak memenuhi lisensi kepelatihan, tapi kemudian dibantah.

Baca Juga:  Resmi ke Persebaya, Brylian Aldama Tak Sabar Ingin Latihan Dengan Persebaya

Kemudian Alfredo memilih menerima pinangan Persebaya Surabaya yang baru saja diakui kembali sebagai anggota PSSI dan berkompetisi di Liga 2 2017. Kebetulan, Bajul Ijo baru saja memecat Iwan Setiawan yang terlibat perseteruan dengan suporter Bonek.

Sepak terjang Alfredo Vera sebagai pelatih yang berprestasi disambut hangat warga Surabaya. Targetnya jelas, harus juara Liga 2 2017. Dengan begitu, Persebaya bisa promosi ke Liga 1 2018.

Hasilnya juga memuaskan. Alfredo berhasil memenuhi target yang dibebankan kepadanya dengan menjadi juara lagi. Memang kali ini berbeda karena dia meraih trofi kompetisi kasta kedua.

Namun, prestasi itu berhasil melambungkan namanya. Maklum, Persebaya merupakan klub besar dengan sejarah panjang sejak era Perserikatan. Basis suporter besar juga membuatnya namanya dielu-elukan.

Dua trofi dalam dua musim beruntun semakin membuat Alfredo Vera diwaspadai oleh tim lawan. Sayangnya, kiprahnya di Persebaya berakhir tidak baik. Dia dipecat di pertengahan Liga 1 2018 karena hasil buruk.

Sempat menganggur beberapa pekan, Alfredo menerima tawaran dari Sriwijaya FC yang diawal musim menarget juara Liga 1 2018. Kali tak ada juara, tak ada trofi, tak ada pesta. Sriwijaya malah mengakhiri petualangan di kasta tertinggi.

Laskar Wong Kito terdegradasi karena finish di peringkat ke-17 klasemen akhir Liga 1 2018. Mereka turun ke Liga 2 2019 bersama Mitra Kukar dan PSMS Medan.

Baca Juga:  PSIS Datangkan eks Pemain Persipura dan PSM Makassar, Titus Bonai

Berlanjut di Liga 1 2019, kali ini Alfredo didekati oleh Bhayangkara FC yang baru saja kehilangan pelatih. Simon McMenemy saat itu hijrah ke Timnas Indonesia setelah dua musi menangani The Guardian.

Bebannya mungkin tak seberat di Persebaya atau Sriwijaya FC. Tapi, status Bhayangkara adalah kampiun Liga 1 2017. Jadi, klub satu ini juga terbiasa bersaing di papan atas selama era Liga 1.

Lagi-lagi, Alfredo harus menerima kenyataan pahit. Dia kembali dipecat oleh manajemen klub akibat hasil buruk. Kiprahnya bersama Bhayangkara hanya sampai bertahan di pekan ke-13 Liga 1 2019.

Berikutnya, Alfredo menangani Persiba Balikpapan di Liga 2 2020. Kompetisi musim itu dihentikan karena pandemi. Tapi, namanya masih menangani Beruang Madu di Liga 2 2021/2022. Nasib sial belum hilang pada Alfredo Vera. Dia juga tidak dipertahankan karena hasil buruk Persiba.

Di musim yang sama, Persipura berpisah dengan Jacksen F. Tiago akibat hasil negatif di BRI Liga 1 2021/2022. Alfredo pun kembali ke klub asal Papua itu demi mengembalikan muruah Persipura yang terkenal sarat prestasi.

Sayangnya, Persipura masih tetap terseok-seok di papan bawah. Bahkan, mereka sempat pula tidak hadir dalam pertandingan kontra Madura United pada 21 Februari 2022. Akibatnya, Persipura kalah walkover (WO) dengan skor 0-3 dan dikurangi tiga poin.

Sampai pekan ke-33, Persipura hanya mengemas 33 angka dan tertahan di peringkat ke-16 atau batas akhir zona degradasi. Mereka bisa saja tetap bertahan di BRI Liga 1, syaratnya harus menang di pekan terakhir.

Baca Juga:  Bali United Harus Puas Berbagi Poin Dengan Persikabo

Tim Mutiara Hitam sebenarnya berhasil menang 3-0 atas Persita Tangerang dalam pekan terakhir di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Kamis (31/3/2022). Tapi, kemenangan itu tidak cukup bagi timnya.

Hasil itu memang membuat Persipura mengoleksi 36 angka, tapi mereka bergantung pada pertandingan dua tim lain yang juga ingin keluar dari ancaman zona merah.

Persipura bertarung dengan Barito Putera dan PSS Sleman untuk menghindari slot degradasi terakhir jelang pertandingan pekan ke-34 atau pekan terakhir BRI Liga 1 yang digelar bersamaan.

PSS Sleman berhasil menang atas Persija Jakarta dengan skor 2-0 dan itu membuat mereka mengemas 39 angka dan sudah pasti tidak bisa diungguli Persipura.

Sedangkan Barito Putera bermain imbang 1-1 kontra Persib yang otomatis membuat Laskar Antasari mengemas 36 poin. Jumlah poin ini sama dengan Persipura, namun Barito Putera unggul head-to-head dengan dua kemenangan.

Hasil akhir ini disayangkan. Sebab, Persipura adalah klub yang sarat prestasi dengan talenta pemain lokal Papua. Keputusan mereka tidak hadir kontra Madura United juga berdampak karena seharusnya mereka bisa mengoleksi 39 angka.

Alfredo pun lagi-lagi harus melihat tim yang ditanganinya turun kasta untuk kali kedua. Kali ini mungkin terasa lebih menyesakkan karena sebenarnya dia pernah membawa Persipura meraih gelar juara.