Bolamakanbola.com – Klub adidaya Liga Jerman, Bayern Munchen harus angkat kaki lebih cepat dari Liga Champions. Langkah Die Roten kandas pada babak perempat final dan sosok Julian Nagelsmann mungkin akan menjadi ‘kambing hitam’ atas kegagalan ini.
Bayern Munchen di luar dugaan gagal melewati adangan Villarreal pada babak perempat final Liga Champions. Joshua Kimmich dan kolega kalah agregat dengan skor 2-1 dari tim asal Spanyol itu.
Bayern sejatinya punya kans besar untuk lolos ke semifinal. Sebab, setelah kalah 1-0 pada leg pertama, Bayern memainkan leg kedua di kandang pada Rabu (13/4/2022) dini hari WIB. Tapi, laga di Allianz Arena justru menjadi petaka.
Bayern ditahan imbang dengan skor 1-1 oleh Villarreal.
Julian Nagelsmann dianggap sebagai sosok yang brilian di sepak bola. Pada usia yang sangat muda, dia sudah menembus persaingan level top sepak bola Eropa. Tapi, pelatih 34 tahun itu jauh dari kata matang secara mental.
Publik sepak bola Jerman acap kali menilai Nagelsmann sebagai sosok yang memikirkan sesuatu secara berlebihan. Nagelsmann adalah sosok overthinking, terutama dalam hal taktik.
Hal itu tercermin pada duel leg kedua melawan Villarreal. Nagelsmann memakai formasi 3-2-4-1. Formasi ini berbeda dengan yang dipakai Bayern pada empat laga sebelumnya. Mereka selalu memakai 4-2-3-1.
Nagelsmann sangat sering mengubah formasi Bayern. Bukan hanya itu, Nagelsmann juga sering mengubah peran pemain. Jamal Musiala adalah contoh paling signifikan. Dia sempat dimainkan sebagai pivot, padahal bakat besarnya adalah bermain lebih menyerang.
Julian Nagelsmann memberikan komentar yang terlalu percaya diri atau mungkin mendekati arogan. Menelan kekalahan dengan skor 1-0 di markas Villarreal, eks pelatih RB Leipzig itu merasa Bayern bakal mampu membalasnya pada laga leg kedua.
“Kami tidak bermain bagus hari ini di area mana pun. Fakta bahwa skor hanya 1-0 berarti kami memiliki kepercayaan diri untuk leg kedua,” kata Nagelsmann di situs resmi klub.
Mungkin Nagelsmann berkaca pada hasil babak 16 besar, di mana Bayern ditahan 1-1 oleh Salzburg dan menang 7-1 pada leg kedua di Allianz Arena. Tapi, ini adalah Villarreal. Tim yang tidak pernah gagal mencetak gol sejak fase grup.