Bolamakanbola.com – Nasib malang menimpa salah satu kiper Manchester United, Paul Woolston. Ia terpaksa gantung sepatu pada usia 23 tahun setelah mengalami cedera berkepanjangan.
Woolston direkrut Manchester United berkat aksi yang memikat saat memperkuat Newcastle United U-18. Ia juga sempat jadi kiper ketiga tim inti saat the Magpies juara Championship pada musim 2016/17.
ia sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi kiper hebat di masa depan. Keahliannya dalam mengawal gawang membuat Timnas Inggris muda terpikat, sampai mengikutkan namanya dalam skuat untuk ajang Piala Dunia U-17.
Nasib malang kemudian menimpanya. Ia mengalami cedera yang cukup parah sampai harus menjalani dua operasi dan masa rehabilitasi panjang. Cedera pinggang itu kemudian memaksanya untuk pensiun di usia 23 tahun.
Woolston pensiun tanpa mencatatkan penampilan di level senior bersama Manchester United. Kendati demikian, ia tidak kecewa. Ia bangga karena bisa sampai ke level yang diimpikan banyak orang.
“Pensiun di usia 23 tahun sungguh sangat berat untuk diterima, tapi saya merasa jauh lebih positif. Saya sangat bangga dengan semua yang telah saya capai, banyak orang bermimpi bermain pada level ini,” ujarnya dikutip dari situs resmi klub.
“Tentu saja, saya akan senang kalau bisa melangkah lebih jauh tapi sudah menjadi sebuah kebanggaan bisa mewakili Manchester United selama berada di sini.”
“Dukungan keluarga, teman, rekan setim, pelatih dan staf medis serta seluruh akademi Manchester United sungguh fenomenal. Semua punya bagian penting dalam perjalanan saya, membuat saya bisa melihat dengan positif pengalaman bermain saya dan mulai melihat ke masa depan.”
Kabar pensiunnya Woolston sampai ke telinga David de Gea. Kiper berkebangsaan Spanyol itu mengaku telah berbicara dengan Woolston dan memberikan wejangan untuk menjalani hidup pasca pensiun.
“Selalu sedih ketika mendengar seseorang harus pensiun di usia muda. Saya telah berbicara kepadanya, dan bilang bahwa yang terpenting adalah hidup, lebih dari sepak bola, dari segi hidup yang layak,” kata De Gea.
“Sedih rasanya. Saya pernah berlatih dengan dia, ketika dia masih bugar, dan ini kabar yang sangat menyedihkan. Saya mengharapkan yang terbaik untuknya. Dia anak yang baik, kiper hebat dan kami semua turut sedih.”
“Tentu saja, dalam hidup, terkadang masalah dan hal seperti ini terjadi. Anda harus terus melihat ke depan, terus berjuang dan itulah inti dari hidup. Seperti yang saya katakan, saya mendoakan yang terbaik,” pungkasnya.