bolamakanbola.com – Liga Indonesia memasuki pekan keenam BRI Liga 1 2021/2022, Minggu (3/10/2021) mempertemukan antara Persebaya Surabaya melawan PSIS Semarang. Pertarungan klasik dua tim besar itu akan saling jegal demi memperbaiki peringkat di papan klasemen.
Duel antara Persebaya Surabaya dan PSIS mengingatkan pada dua laga bersejarah bagi kedua tim, yaitu dua kali partai final yang seluruhnya dimenangkan oleh PSIS pada 1987 dan 1999.
Sementara di edisi BRI Liga 1, PSIS masih berada di posisi yang lebih baik di atas Persebaya. Tim Mahesa Jenar, julukan PSIS, untuk sementara di urutan ketiga dengan sembilan angka. Adapun Persebaya di peringkat sembilan dengan nilai enam.
Menjelang pertemuan nanti, kedua tim punya modal cukup bagus. Persebaya sedang on fire setelah perkasa menghajar PSS Sleman 3-1 pada pekan kelima. Hanya saja tim berjulukan Bajul Ijo dalam grafik yang naik turun dengan kadang menang kadang kalah.
Sedangkan PSIS boleh dikatakan sedikit lebih superior karena belum mencatat kekalahan dari lima laga yang dijalani. Dua kemenangan dan tiga hasil imbang menjadi hasil cukup apik yang dicatatkan Hari Nur Yulianto dkk.
Duel Persebaya Surabaya kontra PSIS diprediksi berjalan sengit apalagi melihat pertarungan antarlini yang diisi pemain-pemain terbaiknya. Berikut duel antarlini Persebaya versus PSIS yang dirangkum Bola.com.
Belakang
Penjaga gawang masing-masing tim bermain memukau di laga sebelumnya. Ernando Ari Sutaryadi semakin matang di Persebaya dan ia tunjukkan saat melawan PSS. Sedangkan Jandia Eka Putra juga tidak tergantikan sebagai kiper utama PSIS, bahkan terpilih sebagai kiper terbaik di pekan kelima.
Persebaya akan kembali dengan kekuatan terbaiknya termasuk lini belakang saat meladeni PSIS nanti. Rizky Ridho bisa kembali tampil setelah pertandingan sebelumnya absen karena skorsing kartu merah.
Pelatih Aji Santoso dapat kembali menduetkannya dengan Arif Satria atau eks bek Leicester City, Alie Sesay, yang tampil kukuh saat jumpa PSS. Kedua bek sayap Persebaya kemungkinan besar akan kembali diisi Reva Adi Utama untuk bek kiri dan Ady Setiawan di kanan.
Lini belakang PSIS menjadi kekuatan tersendiri, karena sejauh ini baru kebobolan tiga kali di lima pertandingan. Sosok Fredyan Wahyu cukup sulit tergantikan di posisi bek kanan dan Pratama Arhan di sektor kiri, meski sebelumnya diisi oleh Frendi Saputra.
Fredyan Wahyu bakal ditugaskan mengawal pergerakan Bruno Moreira, sedangkan Pratama Arhan menghentikan licinnya Taisei Marukawa. Untuk duet bek tengahnya, PSIS besar kemungkinan akan memaksimalkan duet Wallace Costa dan Alfeandra Dewangga.
Wallace Costa yang baru sembuh dari cedera sementara Alfeandra yang punya postur tinggi bisa dimaksimalkan untuk mengantisipasi pergerakan Jose Wilkson. Masih terdapat Wahyu Prasetyo yang mulai sering mendapatkan menit bermain.
Tengah
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, punya deretan gelandang. Ada Muhammad Hidayat, Rendi Irwan, Hambali Tholib, Oktafianus Fernando, atau bahkan Rahmat Irianto yang mulai kerap dimainkan sebagai gelandang bertahan.
Seperti yang mereka tunjukkan ketika melumat PSS. Lini tengah Persebaya begitu dominan dan sulit dihentikan. Aliran bola dengan cepat lewat kedua sayap turut menjadi kekuatan lini kedua Persebaya.
PSIS tak bisa dianggap remeh karena memiliki deretan gelandang dengan karakteristik kuat dan ngotot. Gelandang asal Chile Jonathan Cantillana, gelandang dari Maluku Finky Pasamba, ditambah ketenangan Fandi Eko Utomo, membuat lini kedua PSIS begitu hidup.
Lalu ada nama Brian Ferreira, gelandang flamboyan asal Argentina yang pernah moncer di PSS. Meski sempat dibekap cedera, Brian Ferreira sudah melakoni debutnya dan beradaptasi dengan permainan PSIS saat menghadapi Arema.
PSIS juga masih punya deretan gelandang lain yang bisa menjadi alternatif di bench seperti Eka Febri Setiawan, Andreas Ado, Nerius Alom atau tenaga muda Damas Damar dan Reza Irfana.
Depan
Persebaya masuk dalam daftar tim yang subur untuk urusan mencetak gol. Sudah delapan gol berhasil dicatatkan dalam lima pertandingan terakhir. Jose Wilkson tentu menjadi tumpuan utama di barisan depan sebagai ujung tombak maut Persebaya.
Ia sudah mencetak tiga gol dan punya peran besar di lini depan Persebaya. Wilkson kerap dibantu dua penyerang sayap yang bisa berperan sebagai gelandang serang, yaitu Bruno Moreira di kiri dan Taisei Marukawa di kanan.
Keduanya tampil memukau saat Persebaya membekuk PSS. Bahkan Taisei Marukawa memborong dua gol. Tidak cukup sampai di situ, striker pengganti di bangku cadangan juga siap memberi ancaman seperti Samsul Arif, Alwi Slamat, atau Muhammad Supriyadi.
Sementara itu, pertahanan Persebaya wajib waspada dengan kualitas para penyerang PSIS. Karena terdapat nama duet Hari Nur Yulianto dan Bruno Silva. Duet keduanya tidak perlu diragukan lagi sebagai mesin gol PSIS sejak tiga musim terakhir.
Hari Nur boleh menjadi striker paling subur di PSIS saat ini dengan koleksi tiga gol di BRI Liga 1. Sementara Bruno Silva meski belum pecah telur, dia merupakan penyerang mematikan PSIS seperti yang ditunjukkan pada musim 2019 dan 2020.
Kedua pemain sama-sama rajin mencetak gol, terutama Bruno Silva yang punya keistimewaan bola mati. Jangan pula lupakan sosok Septian David Maulana yang kerap menjadi pembeda di PSIS sebagai penyerang tak terduga
Memiliki posisi asli sebagai gelandang serang, ia juga sering dimainkan sebagai penyerang karena skill dan naluri menyerangnya. Supersub Komarodin juga bisa menjadi penentu di PSIS.