Bolamakanbola.com – Emir Qatar Tamim bin Hamad At Thani memakaikan Jubah Bisht kepada Lionel Messi saat penyerahan trophi juara Piala Dunia Qatar 2022 memicu banyak kontroversi. Diantaranya Qatar dianggap telah melakukan Sportwashing serta menyalahi peraturan FIFA tentang pemakaian atribut selain kostum tim yg dikenakan selama kompetisi berlangsung.
Selain banyak cibiran, pujian juga diterima Qatar terkait pemakaian jubah Bisht kepada Lionel Messi. Sebagai tuan rumah, Qatar dianggap telah memberikan sentuhan yang unik serta mampu menyuguhkan nilai etnik lokal yang mungkin bagi kalangan Barat dinilai sedikit “sensitif”.
Sejak awal persiapan gelaran Piala Dunia, Qatar selalu disudutkan pihak Barat dengan kritikan negatif. Mulai dari perlakuan buruk yg diterima ribuan buruh migran dalam proses pembangunan venue, isu HAM tentang keputusan menolak segala atribut yang berhubungan dengan LGBT, hingga tidak adanya toko yang menjual minuman beralkohol seperti bir.
Selalu menarik, ketika membicarakan hubungan Barat dan Timur Tengah. Uniknya hampir tidak ada sanggahan atas kritik miring yang keluar dari pihak Qatar sendiri. Justru sanggahan sanggahan itu muncul dari orang Barat.
Presiden FIFA Gianni Infantino malah melayangkan pujian kepada pemerintah Qatar di bawah kepemimpinan Syeikh Tamim. “Harusnya kita berterima kasih kepada Qatar yang telah mengajak lebih dari 3000 pekerja migran dari berbagai negara untuk mempersiapkan gelaran Piala Dunia dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Alih-alih kami di Barat justru menutup rapat pintu imigrasi kami bagi para pekerja migran,” ungkap Gianni.
Piers Morgan, Jurnalis senior dari Inggris justru menjawab kritik atas Qatar soal isu HAM pekerja migran dan LGBT dengan keras. “Apakah kita secara moral lebih pantas sebagai penyelenggara piala dunia? Kita yang secara legal telah menginvasi Irak serta lebih dari 20 tahun memulai teror oleh ISIS”.
Kini semuanya telah dijawab baik oleh Qatar. Piala dunia telah sukses diselenggarakan. Tidak ada komplain secara teknis selama berjalannya kompetesi. Hampir seluruh suporter yang datang langsung merasa puas.
Dengan tegas Qatar ingin menunjukkan bahwa Timur Tengah adalah tuan rumah yang ramah. Islam adalah agama yang santun dan rahmah. Dan melalui Jubah “Syeikh Messi” Qatar menyatakan bahwa Arab adalah sebuah kekuatan besar yang harus kalian perhitungkan.