30/01/2023

Bolamakanbola.com –  Arek Malang Bersikap melakukan tindakan anarkks saat menggelar aksi berujung pada perusakan Kantor dan Official Store Arema FC di Kandang Singa sebutan Kantor Arema FC di Jalan Mayjen Pandjaitan Malang, Minggu (29/1/2023) kemarin.

Imbas darinkejadian itu, Manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk membubarkan tim apabila situasi yang terjadi di Kota Malang semakin tak kondusif.

Hal itu disampaikan oleh Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesua (PT AABBI), Tatang Dwi Arfianto.

Ia menjelaskan bahwa pihak Manajemen Arema FC tidak tinggal diam selepas terjadinya insiden Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa.

Berbagai upaya telah dilakukan Manajemen Arema FC untuk memulihkan situasi agar normal seperti sedia kala.

Manajemen Arema FC juga tidak tinggal diam dengan masyarakat yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan mulai dari mendirikan Crisis Center hingga layanan trauma healing.

Baca Juga:  Lawan Filipina, manajer timnas konfirmasi Rivaldo Pakpahan akan absen

Sementara soal tuntutan mundur dari kompetisi Liga 1, Tatang Dwi Arifianto menjelaskan bahwa pihak Manajemen Arema FC terus melanjutkan kompetisi untuk menjaga eksistensi tim.

Ia juga tak lepas tangan dari proses hukum yang tengah berjalan.

“Upaya yang di tempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana maupun perdata,” beber pria yng biasa disapa Tatang.

“Serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan,” sambungnya.

Baca Juga:  RIBUAN PORSONEL KEAMANAN AMANKAN DERBY JATIM

Berbagai upaya telah dilakukan manajemen untuk memulihkan situasi agar normal seperti sedia kala.

Melihat kondisi tersebut, Manajemen Arema FC terus berupaya memulihkan kondisi dan situasi di Kota Malang agar kembali normal.

Ia mengatakan pihak Manajemen Arema FC memahami rasa duka mendalam yang dirasakan oleh Aremania dan Aremanita pasca insiden Tragedi Kanjuruhan. Ditambah dengan proses hukum yang dirasa belum memberikan rasa keadilan bagi korban.

Jika upaya tersebut dirasa tidak sesuai dengan keinginan banyak pihak dan situasi justru semakin tidak kondusif, manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk membubarkan tim.

“Jika dirasa Arema FC ini dianggap menganggu kondusifitas tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” kata Tatang Dwi Arifianto.

Baca Juga:  WOW! PSIS Resmi Datangkan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes

Imbas dari aksi anarkis kemarin, Tatang mengatakan bahwa direksi dan manajamen tim telah membicarakan langkah yang akan diambil oleh klub ke depan.

“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelasnya.

Sementara soal kerugian yang diderita klub, ia mengungkapkan bahwa kerugian yang dialami Arema FC tak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Tragedi Kanjuruhan.