31/03/2022

Bolamakanbola.com – Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, melemparkan kritik keras kepada para pemain asing yang bermain di BRI Liga 1 2021/2022.

Pria berusia 56 tahun itu merasa, beberapa di antara mereka bersikap jagoan di depannya.Kebersamaannya dengan klub berjuluk Pesut Etam memang berakhir cepat.

Fakhri sempat mengungkapkan salah satu alasan pemecatannya adalah tak memainkan Francisco Torres saat takluk dari Madura United. Padahal, ia memiliki alasan jelas untuk tak memainkan pemain asal Brasil itu.

Torres sempat mengalami cedera di lututnya dan ia ingin melindungi anak buahnya itu meski ‘pulih’ tepat sebelum pertandingan. Tetapi, manajemen melihat motivasi berbeda dalam keputusan tersebut.

Baca Juga:  Bali United Harus Puas Berbagi Poin Dengan Persikabo

Pelatih asal Aceh itu sendiri mengaku tak masalah dengan keputusan tersebut. Hanya saja, ia menyayangkan sikap pemain asing seperti Torres yang tak memberikan contoh baik kepada pemain lokal soal kerja keras.

“Pemain asing harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi pemain lokal. Semua pemain asing yang main di Indonesia, harus memiliki sikap respek terhadap pemain, pelatih atau asisten pelatih lokal. Jangan sekali-kali menganggap remeh mereka,” pesan Fakhri Husaini.

Dalam permainan sepak bola yang kolektif, sebelas pemain yang berada di lapangan dituntut untuk melaksanakan tugas secara bersamaan. Mereka diharapkan bertahan dan menyerang sebagai satu kesatuan tim.

Baca Juga:  Training Center Timnas Indonesia Untuk Proyeksi Piala AFF U-16 2022 Dimulai

Sayangnya, pemain yang menilai dirinya bintang ini terlihat kesulitan menurunkan egonya. Mereka ingin selalu mendapat keistimewaan dan dilayani oleh rekan-rekannya yang lain selama bertanding.

“Pemain asing seharusnya mampu menjadi tulang punggung tim, men-support pemain lokal agar dapat berkembang menjadi baik. Bukan sebaliknya, pemain lokal yang pontang-panting men-support pemain asing,” jelasnya.

Dalam permainan sepak bola yang kolektif, sebelas pemain yang berada di lapangan dituntut untuk melaksanakan tugas secara bersamaan. Mereka diharapkan bertahan dan menyerang sebagai satu kesatuan tim.

Sayangnya, pemain yang menilai dirinya bintang ini terlihat kesulitan menurunkan egonya. Mereka ingin selalu mendapat keistimewaan dan dilayani oleh rekan-rekannya yang lain selama bertanding.

Baca Juga:  Fakta Unik PSS: Satu-satunya Klub BRI Liga 1 yang Mengalahkan Arema, tapi Dikalahkan Persiraja

“Pemain asing seharusnya mampu menjadi tulang punggung tim, men-support pemain lokal agar dapat berkembang menjadi baik. Bukan sebaliknya, pemain lokal yang pontang-panting men-support pemain asing,” jelasnya.