bolamakanbola.com – Setelah melakukan penelusuran dan sidang, Komite disiplin (Komdis) PSSI memutuskan bahwa PSIS Semarang tidak melakukan pelanggaran regulasi pemain saat melawan Persija Jakarta, Senin (20/9).
Dalam laga kontra Persija, PSIS terlihat melakukan pergantian pemain dalam empat kali kesempatan. Kejadian tersebut membuat Mahesa Jenar, diduga melanggar regulasi di Liga 1.
Berdasarkan regulasi Liga 1 tentang Regulasi Teknis Pasal 10 Pertandingan ayat 4a dan 4b, setiap tim diperbolehkan untuk mengganti lima pemainnya, namun maksimal dalam tiga kali kesempatan dan pergantian saat half time tidak mengurangi jatah kesempatan tersebut.
Komdis akhirnya melakukan investigasi dengan mengumpulkan sejumlah bukti pendukung dari laga PSIS kontra Persija. Di antaranya flash report post match dari pengawas pertandingan, laporan wasit utama, laporan wasit keempat, dan keterangan general coordinator.
“Jadi sekarang kasus ini berada di tangan komite wasit untuk memutuskan. Mereka akan segera bersidang untuk memutuskan hal ini,” ujar ketua Komdis PSSI, Erwin L Tobing, dikutip laman resmi federasi.
Berikut hasil keputusan sidang Komdis PSSI:
1. Hasil investigasi didasarkan dengan bukti pendukung di antaranya:
a. Flash report post match yang dibuat oleh match commisioner
b. Laporan wasit yang memimpin pertandingan
c. Laporan wasit cadangan
d. Keterangan general coordinator
Bahwa berdasarkan dari keterangan pihak terkait di atas ditemukan fakta bahwa sebenarnya pergantian pemain yang dilakukan oleh tim PSIS Semarang pada menit ke 63 dilakukan dalam satu (1) Slot pergantian berisi dua pemain. Itu dibuktikan dengan formulir pergantian pemain, dan dipertegas oleh keterangan wasit cadangan.
Jadi ada masalah teknis memasukkan pemain berada di wilayah wasit cadangan yang berkoordinasi dengan wasit yang memimpin pertandingan. Berdasarkan data dan keterangan tersebut, Komdis menyatakan PSIS Semarang tidak melakukan kesalahan.
2. Komdis tidak melihat adanya pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh PSIS Semarang. Kesalahan terjadi adanya komunikasi yang kurang baik antara match commissioner, wasit cadangan, general coordinator, keteledoran dari perangkat pertandingan, dan panitia pelaksana (panpel) yang kurang cermat
3. Komdis menyerahkan kepada Komite Wasit untuk mengambil keputusan dan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bahwa wasit adalah merupakan elemen terpenting dalam penerapan dan penegakan laws of the game di sebuah pertandingan. Integritas, ketegasan dan keberanian seorang wasit dalam menegakan aturan permainan sepakbola sangat diperlukan demi lancarnya jalannya sebuah pertandingan